MARISAPA (man1kabgorontalo.sch.id) – Peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo (Kabgor) yang diketuai Moh. Alvarizky H. Umar sukses menorehkan prestasi dalam ajang Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) tingkat Provinsi yang digelar Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo dengan Film yang berjudul Walimah.
Pengumuman hasil kejuaraan sekaligus penyerahan penghargaan dan bonus peserta bertempat di Gedung Bir Ali Asrama Haji Gorontalo, Rabu (22/11/2023). Hadir dalam kesempatan tersebut Plh Kepala Kanwil Kementerian Agama H. Arfan A. Tilome, Ketua Tim Penerangan Agama Islam dan Sistem Informasi Hj. Reny Armita Sari, dan Ketua Panitia H. Ahmad Maku.
KFPI dilaksanakan untuk menggali potensi dan memberikan kesempatan kepada generasi muda dalam mensyiarkan agama islam, mengkampanyekan agama, budaya, dan ketekunan bangsa agar dapat menjangkau masyarakat luas. Giat pendaftaran peserta sudah dimulai sejak April s.d Oktober 2023 kemarin. Demikian disampaikan penanggungjawab Program Unggulan Multimedia MAN 1 Kab. Gorontalo Mustaqim Putra Uti saat diwawancarai humas diruang kerjanya.
“Awal niat ikut lombanya memang hanya ingin menambah pengalaman saja, tidak ada target juara karena lomba dibuka untuk umum. Jelas buat kami pemula masih jauh dari kesempurnaan, tidak disangka Alhamdulillah masuk nominasi bahkan jadi juara 1. Oleh karena itu, tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kemudahan yang diberikan seluruh civitas madrasah selama proses pembuatan film ini sampai selesai,” ucap Kiki sapaan akrabnya.
“Ada 2 tim yang kami utus tapi hanya 1 yang masuk nominator dan jadi juaranya, semoga ini bisa jadi pengalaman dan motivasi buat anak-anak Multimedia MAN 1 Kab. Gorontalo untuk terus berkreasi serta mengasah skillnya lagi,” imbuhnya
Selanjutnya, mengenai alasan Alvarizky bersama rekan-rekannya memilih tradisi Walimah diangkat dalam sebuah film pendek tersebut karena merupakan tradisi adat budaya yang kerap kali dilakukan setiap tahun oleh Masyarakat Gorontalo namun masih jarang diangkat menjadi sebuah film documenter.
“Tradisi adat Walimah itu sendiri merupakan warisan budaya Gorontalo yang melambangkan rasa Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki serta wujud nyata kecintaan pada Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini seringkali kita jumpai setiap tahun saat Peringatan Maulid Nabi. Tradisi ini diawali dengan dikili atau zikir dimulai setelah sholat Isya dijeda saat shubuh dilanjutkan dengan doa puncak pagi harinya. Sembari mendengarkan dikili ini warga masyarakat juga sibuk menata Walima atau tolangga yaitu wadah untuk menata kue-kue tradisional yang akan diarak menuju mesjid tempat dikili berlangsung. Setelah selesai doa barulah tolangga ini dibagikan kepada pelantun/pezikir dan juga masyarakat yang hadir,” jelas Alvarizky
”Nah karena keunikan inilah kami berniat mengangkatnya jadi sebuah film dokumenter dan melibatkan pemangku adat untuk menjelaskan awal mula tradisi walima ini ada di Gorontalo. Harapan saya kedepannya, untuk tim yang belum juara dalam lomba KFPI ini agar terus bersemangat dan tidak putus asa. Kalah dan menang itu biasa, tapi putus semangat jangan sampai berhenti disini. Terus cari inspirasi dan selalu semangat dalam mngerjakan sesuatu. Belajar dari sebuah kesalahan dan dari kegagalan,”pungkasnya.
Para pemenang lomba KFPI kemudian menerima Penghargaan dan Bonus yang diserahkan langsung oleh plh Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo Hj. Arfan A. Tilome. Tim Alvarizky yang mendapat Juara 1 menerima Piala, sertifikat dan Bonus sejumlah Rp. 5.000.000. (Vhany)