MARISAPA (man1kabgorontalo.sch.id) – Dengan kepiawannya dalam berkomunikasi dan tanggap melihat peluang sehingga melahirkan ide – ide solutif dan kreatif, salah seorang peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo (Kabgor) Rafi Khairan Abdillah Muhtar Nuna jadi wakil Provinsi Gorontalo dalam ajang Forum Anak Nasional (FAN) yang berlangsung selama 5 (lima) hari sejak tanggal 20 – 24 Juli 2023 di Semarang, Jawa Tengah.
Wadah pertemuan anak nasional dari berbagai kelompok ini merupakan kegiatan yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) Republik Indonesia, untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara anak dengan pemerintah melalui aspirasi yang disampaikan dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak. Dimana titik akhir tujuannya yakni pada keterlibatan anak dalam membuat suatu kebijakan untuk kemajuan pembangunan di daerah.
Demikian disampaikan Rafi saat dikonfirmasi terkait kegiatan via whatssapp oleh humas madrasah, Minggu (23/7/2023).
Pria yang kini duduk di kelas XII IPA tersebut menjelaskan bahwa dalam agenda kegiatannya, Forum anak tidak melahirkan sebuah deklarasi melainkan focus pada peningkatan kapasitas anak yang disampaikan dalam suasana bermain, partisipatif, dan rekreatif. Agenda tersebut antara lain kelas inspirasi, eksplor kota Semarang, dan bimbingan teknis.
“Kegiatannya sangat seru dan menyenangkan dapat bertemu dengan banyak kenalan baru dari latar belakang yang berbeda untuk saling menginspirasi. Bertukar gagasan menyampaikan beragam aspirasi anak dari setiap daerah merupakan pengalaman yang sangat berharga buat saya. Di kesempatan ini pula peserta dapat mengekspresikan berbagai pandangannya dengan harapan dapat berperan aktif demi kemajuan pembangunan di daerah,” ungkap Rafi
“Disaat yang sama juga kita memilih kepengurusan baru Forum Anak Nasional, mengikuti pengukuhannya dan sertijab serta penganugerahan Duta Forum Anak (Dafa) dalam dalam ajang Dafa Award. Dengan pengalaman berharga ini saya termotivasi untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh agar dapat memperjuangkan hak-hak anak di Provinsi Gorontalo bisa terpenuhi,” harapnya. (Vhany)