MARISAPA (man1kabgorontalo.sch.id) – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo (Kabgor) pada ajang Lomba Cepat Tepat Hadits (LCTH) yang digelar Jurusan Ilmu Hadits Fakultas Ushuludin dan Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Dengan mengangkat tema “Menciptakan Generasi yang Cinta Hadits Nabi dan Bisa Mengamalkannya di Era Distrupsi”, tim LCTH MAN 1 Kabgor Rina Kustiyani, Anang Wahyu Mouko, dan Farel Liputo dibawah binaan Pembina Tahfidz Qur’an Nurmiyati dan Tasyrif Yunus tersebut berhasil menyabet Juara 1 pada lomba yang berlangsung 5 Oktober 2023 kemarin.
Sebagaimana diketahui hadits merupakan sumber kedua rujukan ajaran islam setelah Al-Qur’an sehingga mempelajarinya menjadi sebuah keutamaan. Selain mengenal macam-macam hadits, pemahaman akan ilmunya pun tidak kalah penting yakni cara membedakan mana hadits shahih (hadits yang benar, sah, pasti) dan mana dhaif (hadits yang lemah).
Salah seorang peserta Rina Kustiyani saat dikonfirmasi humas madrasah via whatssapp mengatakan, keikutsertaan dalam LCTH menumbuhkan semangat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan islam bukan sebatas hafalan hadits saja namun memahami makna dan menjadikan pedoman dalam keseharian hidup.
“Untuk bisa menguasai hadits di zaman sekarang banyak sekali tantangannya, kita harus menjaga eksistensi ilmu ini agar keaslian hadits Nabi Muhammad SAW tetap terjaga hingga akhir zaman. Selama persiapan pun kami benar-benar memanfaatkan waktu yang begitu mepet untuk menyiapkan materi dan terus berlatih. Alhamdulillah ketekunan ini membuahkan hasil yang maksimal,” tutur Rina
Terkait hal itu pula, Kepala Madrasah Rommy Bau mengapresiasi kinerja peserta didik dan pendamping yang sudah sama-sama berjuang untuk membawa harum almamater. Ia pun mengaku bangga memiliki anak didik yang beragam minat bakatnya dan tak henti berusaha menorehkan prestasi untuk madrasah. Rommy berharap MAN 1 Kab. Gorontalo setidaknya dapat melahirkan kader Imam Bukhari zaman sekarang, calon-calon pendakwah muda yang senantiasa menyebarkan syiar Islam.
“Potensi anak-anak kita beraneka ragam, tugas madrasah disini sebagai fasilitator atau penghubung agar mereka dapat menyalurkannya dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Saya haturkan terima kasih kepada anak-anak hebat dan pendamping LCTH dan turut berbangga pula dengan raihan prestasinya. Saat ini peluang terbuka lebar, orang lain bukan lagi lawan dari sebuah kompetisi tetapi diri kita adalah musuh yang harus bis akita kuasai. Jika ingin berhasil, maka bergeraklah menjemput Impian karena mimpi akan selalu jadi bunga tidur sedangkan usaha dan niat merupakan bukti keseriusan,” pungkasnya. (Vhany)