KABGOR (man1kabgorontalo.sch.id) – Guna menanamkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an serta menciptakan pembiasaan suasana Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Gorontalo bekerjasama dengan Rumah Qur’an Ar Rahman PPA Gorontalo menggelar kegiatan Detoksifikasi Diri dengan Al-Qur’an dalam Sepekan.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala MAN 1 Kab. Gorontalo Rommy Bau secara virtual, Jum’at (14/08/2020), juga diikuti oleh Direktur Pendidikan Abulyatama Indonesia untuk Yayasan Rumah Qur’an PPA Ustadz Zainal Mustaqin, Pengawas Bina Mursyidah Husnan, serta diikuti oleh peserta didik, orang tua, guru dan pendamping program tahfidhul Qur’an.
Dikonfirmasi awak humas, panitia kegiatan Atik Mar’atus Sholihah menerangkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih melekatkan ayat-ayat Al-Qur’an dalam pikiran dan hati, sehingga mudah dihafalkan. Menurutnya, untuk koordinasi mengenai laporan dan proses hafalan dapat dilakukan secara online melalui whatsapp grup yang telah dibentuk.
“Pelaksanaannya dilakukan di rumah masing-masing dengan bimbingan orang tua, dimulai pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus s.d 20 Agustus 2020. Sedangkan untuk kontrol pencapaian target dan prosesnya dikoordinir oleh guru dan pendamping masing-masing melalui grup whatsapp,” terang Atik.
Lebih lanjut Atik mengatakan, untuk mempermudah pencapaian target bacaan, panitia membagi jadwal tilawah sebelum dan sesudah sholat fardhu masing-masing 1/2 juz. Sehingga jika dikalkulasi selama 6 hari kedepan 30 juz dapat terselesaikan.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Madrasah Rommy Bau memberikan apresiasi yang tinggi kepada para panitia dan rumah Qur’an PPA. Apalagi waktu pelaksanaan juga bertepatan dengan minggu tidak efektif sesuai kalender pendidikan. Sehingga menurut Rommy hal itu akan sangat berguna jika diisi dengan kegiatan positif yang manfaatnya sangat luar biasa.
“Jika kita sudah mencintai Al-Qur’an dan kecintaan itu melekat dalam diri, maka amalan inilah yang akan menyelamatkan kita, ibu bapak kita diakhirat kelak. Oleh karena itu, saya berharap semua guru dan peserta didik wajib mengikuti ini, namun bila ada yang tidak sampai memenuhi target juga tidak akan diberikan sanksi,” tandas Rommy. (Vhany/raya/R@ja)