KABGOR (kemenag.go.id) – Meski tidak terhenti akibat pandemi covid-19, pelaksanaan pembangunan gedung workshop Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo (Kabgor) yang dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dilakukan dengan tetap memperhatikan peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah daerah, khususnya tindakan preventif covid-19 yang diterapkan bagi pekerja maupun warga madrasah.
Untuk itu pula, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bersama Pejabat Pembuat Komiten (PPK) menggelar rapat koordinasi dan evaluasi pembangunan yang sementara berjalan dengan konsultan perencana, kontraktor, konsultan pengawas, serta beberapa unsur terkait untuk membahas kelanjutan proyek di era tatanan kehidupan yang baru. Rapat yang berlangsung pada Jum’at (26/06/2020) di aula madrasah itu, juga dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid PendMa) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo Hj. Fitriyani Humokor.
Kabid Penddidikan Madrasah Fitriyani Humokor dalam kesempatan itu menyampaikan, agar proses pelaksanaan pembangunan selain mengikuti arahan dari Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), juga menerapkan protokol kesehatan, serta menyesuaikan dengan juknis dan prototype yang ada. Hal itu dilakukan untuk memberikan kemudahan dan kelancaran selama proses pembangunan berjalan hingga pada pelaporan kegiatan.
“Selain memperhatikan protokol kesehatan, jika terdapat kendala yang ditemui dalam proses pembangunan yang sementara berjalan ini, saya berharap agar kita dapat mengikuti arahan Direktorat Pusat, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” tutur Fitriyani.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Madrasah Rommy Bau, Ia mengatakan bahwa semenjak awal perencanaan disusun dan dilaksanakannya pekerjaan pembangunan, semuanya berjalan lancar dan minim hambatan. Maka saat memasuki tatanan New Normal, diusahakan juga tidak akan terkendala. Rommy pun berharap pembangunan gedung workshop tersebut dapat selesai tepat waktu dan semua pekerja serta warga madrasah tetap dalam keadaan sehat.
“Dikeadaan apapun, setiap langkah maupun kebijakan yang kita lakukan tetap mengedepankan koordinasi, serta konsultasi dari semua pihak, dengan tidak mengabaikan unsur-unsur penting lainnya. Ini agar selesainya proyek ini, kita tetap dalam keadaan sehat wal’afiat. Sebab akan percuma bila gedung selesai, namun ada dari kita yang harus dikorbankan kesehatan dan keselamatannya,” imbuh Rommy.
“Olehnya saya berharap pembangunan gedung workshop ini akan selesai tepat waktu sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sejak awal, dan semua pekerja tetap dalam keadaan sehat wal’afiat,” pungkasnya. (Vhany/raya/R@ja)