KABGOR (man1kabgrontalo.sch.id) – Masih dalam suasana pandemi covid-19, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Senin (27/07/2020) bertempat di aula MAN 1 Kab. Gorontalo menggelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Akbar. Dikatakan akbar karena diikuti 3 Madrasah Aliyah, yakni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kab. Gorontalo, MAN 2 Kab. Gorontalo dan MA Swasta Kab. Gorontalo Utara.
Kegiatan itu dibuka secara tatap muka oleh Kepala Kantor wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo Dr. H. Syafrudin Baderung, dan dihadiri pula oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Gorontalo Hj. Fitriyani Humokor, Kepala Kantor Kemenag Kab. Gorontalo Dr. H. Sabara K. Ngou, Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag Gorontalo, para Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Pokjawas Kab. Gorontalo dan Gorontalo Utara, dan ketiga Kepala Madrasah Aliyah bersama para Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum, serta para pendidik yang mengikuti jalannya kegiatan secara tatap muka dan juga secara virtual zoom.
Mengawali kegiatan, dalam pengantar katanya Kepala MAN 1 Kab. Gorontalo Rommy Bau mengungkapkan, sebutan MGMP Akbar bukan berarti mengumpulkan orang banyak dalam satu kegiatan yang besar, akan tetapi bentuk dan proses kegiatannya yang dilakukan secara virtual dan tatap muka oleh para pendidik anggota Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Aliyah se-Kabupaten Gorontalo dan KKM Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Gorontalo Utara itu merupakan yang pertama kalinya.
“MGMP tatap muka sudah rutin dilaksanakan, namun yang pelaksanaannya secara daring dan tatap muka dalam satu waktu itu merupakan kegiatan pertama yang kita lakukan, belum lagi diikuti oleh 3 Madrasah Aliyah di dua kabupaten. Olehnya saya katakan ini adalah MGMP Akbar, apalagi acaranya juga kami siarkan secara live stream melalui media Facebook dan Youtube, agar pendidik lainnya juga dapat mengikuti jalannya MGMP untuk menambah khasanah ilmu yang dimiliki,” ungkap Rommy.
“Saya berharap keadaan saat ini jangan sampai mematahkan semangat kita dalam meningkatkan kemampuan, khususnya dalam bidang IT, yang tentunya menjadi penunjang dalam pembelajaran daring agar tidak berakhir dengan darting (darah tinggi),” imbuh Rommy saat menutup penyampaiannya.
Mendukung pernyataan kepala madrasah tersebut, Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo menyampaikan bahwa kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan, tetapi harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Syafrudin juga mengajak pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa, sekaligus menguatkan nilai-nilai moral agama terutama di masa pandemi, serta mempertimbangkan kondisi orangtua dan peserta didik.
“Jangan sampai yang dilakukan oleh kita sebagai pendidik justru menyulitkan keadaan keluarga yang tidak sama kemampuannya. Sehingga melalui MGMP ini, diharapkan menghasilkan skenario pembelajaran yang baik bagi peserta didik, sekaligus juga dapat menjaga kesehatan dan keselamatan mereka,” tukas Kakanwil. (Vhany/raya/R@ja)