KABGOR (kemenag.go.id) – Memasuki tahapan semi final Madrasah Young Reseach Super Camp (MYRES) Tahun 2023 dengan agenda presentasi proposal, dua peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo (Kabgor) paparkan proposal penelitiannya secara online dihadapan dewan juri, Minggu (11/6/2023).
Peserta yang lolos melaju ke tahap presentasi disampaikan berdasarkan putusan Dewan Juri nomor B-2352/DJ.I/Dt.I.I/HM.01/06/2023 tentang hasil penilaian dan review proposal peserta Madrasah Young Researchers Super Camp yang diikuti ribuan proposal siswa madrasah se-Indonesia. Kompetisi tersebut bertujuan menguji kemampuan peserta dalam 3 bidang diantaranya bidang Matematika, sains dan Teknologi, Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, dan Bidang Ilmu Keagamaan Islam.
Utusan MAN 1 Kabgor Rahmawati Ibrahim dan Nazwa Adila Utami dalam penelitiannya yang bertajuk “Korelasi Etnosains dengan Integrasi Islam Terhadap Nilai – Nilai Filosofis Profesi Tradisi Mongubingo Berbasis Falsafah Budaya Gorontalo” menjadi salah satu kandidat dari bidang Ilmu Keagamaan Islam mempresentasikan karya ilmiahnya via zoom meeting dari ruang kerja Kepala Madrasah.
Dikonfirmasi pasca kegiatan, kedua peserta tersebut mengaku lega dan bahagia usai tuntaskan sebagian tugasnya. Tim yang tampil dibabak presentasi menurut penjelasan Nazwa, merupakan peserta yang proposalnya terpilih dan dinyatakan lolos pada seleksi sebelumnya yaitu pengiriman proposal. Indikator penilaian mengacu pada Orisinilitas gagasan, kreativitas dan kekinian, relevansi teori dan kajian pustaka, metode penelitian, kebermanfaatan, serta koherensi dan teknik penulisan, Senin (12/6/2023)
“Meskipun perjuangan kita belum selesai jalan namun Alhamdulillah sebagian beban sudah terlampaui, In Syaa Allah apa yang kami sampaikan kemarin dapat meyakinkan tim penilai agar bisa melaju lagi ke tahap berikutnya lagi,” ungkap Nazwa
Menanggapi hal itu, Kepala madrasah Rommy Bau dihubungi terpisah oleh awak humas menyampaikan, amanah MAN 1 Kab. Gorontalo sebagai madrasah riset adalah tanggungjawab besar untuk dapat menghasilkan bibit unggul calon peneliti muda keluaran peserta didik Madrasah. Lahirnya beragam karya inovasi dan ide-ide solutif melalui pemikiran generasi muda menurut Rommy menjadi sumbangsi ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa. Terlebih karya dua ananda Rahma dan Nazwa yang mencoba menggali informasi dari sisi korelasi Etnosains profesi Mongubingo dengan falsafah budaya Gorontalo.
“Apa yang mereka kaji ini bisa jadi didalamnya ada info yang belum kita pahami secara keseluruhan. Ini yang seringkali kita temui ketika mendengar pemaparan proposal anak-anak. Mereka luar biasa membuat kita semua bangga, terima kasih pula saya ucapkan kepada pembimbing dan civitas yang sudah banyak member dukungannya hingga saat ini. Disetiap kompetisi pasti ada kalah dan menang, saya yakin anak-anakku ini sudah berusaha maksimal, bekerja keras oleh karena itu apapun hasilnya jadikanlah ia sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan pengetahuan kita. Semoga MAN 1 Kabgor bisa melaju ke babak Final, aaamiiinn,” harap Rommy. (Vhany)