LIMBOTO (man1kabgorontalo.sch.id) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo menggelar pemilihan Duta Literasi Madrasah Tahun 2025 sebagai upaya memperkuat budaya membaca dan menulis di kalangan siswa. Kegiatan berlangsung di Perpustakaan Ibnu Rusyd pada Rabu (19/1/2025) dengan penuh antusiasme dari para peserta maupun pendamping.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Kepala madrasah, Marci A. Karim tersebut, turut dihadiri wakil Kepala madrasah, Ketua Gerakan Literasi Madrasah, dan Kepala Perpustakaan Ibnu Rusyd bersama staf perpustakaan. Dalam sambutannya, Marci menegaskan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca buku, tetapi juga tentang membangun karakter kritis, kreatif, dan komunikatif pada diri siswa.
“Duta literasi adalah ikon madrasah yang kami harapkan mampu memberi contoh dan inspirasi bagi teman-temannya,” ujarnya.
Para finalis Duta Literasi merupakan perwakilan kelas X dan XI yang berjumlah 12 orang. Tahapan seleksi meliputi penilaian portofolio literasi, uji kemampuan membaca dan menulis, serta presentasi program kerja yang akan dilaksanakan jika terpilih sebagai duta literasi.
Sedangkan untuk penilaian diberikan berdasarkan kemampuan dalam komunikasi, wawasan literasi, kreativitas program, serta sikap dan kepribadian peserta.
Setelah melalui seleksi administrasi dan penilaian awal, panitia mengumumkan peserta yang lolos ke tahap selanjutnya, yaitu presentasi program dan sesi wawancara. Para duta terpilih nantinya akan bertugas selama satu tahun, mengampanyekan gerakan membaca, mengembangkan kegiatan perpustakaan, dan menjadi motor penggerak berbagai program literasi madrasah.
Terkait kegiatan tersebut, Kepala Perpustakaan, Yeyen Thalib memberikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurut Yeyen, pemilihan Duta Literasi bukan sekadar lomba, tetapi langkah nyata untuk menumbuhkan kecintaan membaca, menulis, dan berpikir kritis pada diri siswa.
“Duta Literasi yang terpilih nanti bukan hanya simbol, tetapi agen perubahan yang akan menghidupkan berbagai program literasi di madrasah,” tutur Yeyen.
Tahapan pemilihan tahun ini mencakup presentasi gagasan, unjuk bakat, hingga sesi wawancara. Melalui proses tersebut, pihak perpustakaan berharap dapat melahirkan sosok siswa yang kreatif, komunikatif, dan memiliki komitmen kuat untuk memajukan literasi madrasah selama satu tahun ke depan. (Yhen-Vhany)