Potrait peserta Tahfidz Qur’an MAN 1 Kab. Gorontalo pada penamatan Hafalan Al Qur’an 30 Juz menggunakan metode MRO.
KABGOR (man1kabgorontalo.sch.id) – Memiliki motivasi yang besar untuk menjadi seorang Hafidz dan Hafidzah, Minggu (25/4/2021) 2 (dua) peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo buktikan semangatnya dengan tamatkan hafalan Al-Qur’an 30 Juz hanya dalam waktu 71 hari menggunakan Metode Ritme Otak (MRO) dibawah binaan Kuntum Indonesia Cabang Gorontalo.
Hafidz dan Hafidzah tersebut merupakan peserta didik kelas X Agama atas nama Mohammad Teguh Pradja M Molou dan Deyska Ainnun Djarangkala. MRO adalah teknik menghafal Al-Qur’an dengan cara mengerahkan semua panca indra baik itu gerakan tangan, kepala, penglihatan, pendengaran dan fikiran untuk focus menghafal Al- Qur’an yang ditandai dengan symbol huruf dan kode angka disertai ritme berupa alunan nada suara saat pengucapan kalimat Al-Qur’an.
Saat dihubungi awak humas via whatssapp, Pembina Tahfidz MAN 1 Kab. Gorontalo Atik Mar’atus Sholihah mengatakan, keberhasilan para hafidz/hafidzah tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak terutama orangtua dan madrasah.
“Program Tahfidz pada umumnya ditargetkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan namun berkat hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam menghafal al-qur’an, 2 dari 23 peserta mampu menamatkan hafalan lebih dulu hanya dalam waktu singkat yakni 71 hari atau 2 bulan lebih. Untuk peserta lainnya kita tunggu lagi pekan ini, In Syaa Allah ada lagi yang menyusul,” tutur Atik.
“Adapun Keberhasilan para hafidz/hafidzah tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak terutama orangtua dan madrasah. Semoga kemampuan hafalan yang dimiliki dapat diamalkan secara istiqamah meskipun program ini berakhir,” imbuhnya lagi
Sementara itu, dihubungi terpisah via whattsap orangtua dari Teguh Pradja Molou, Helmi Dj. Aliwu mengatakan keberhasilan anaknya hingga pada pencapaian itu dilalui dengan penuh perjuangan. Helmi pula mengucapkan terima kasih kepada pihak madrasah yang telah memfasilitasi anak-anak pencinta Al-Qur’an sehingga dapat mewujudkan impiannya menjadi seorang Hafidz/Hafidzah yang kelak akan memakaikan mahkota kepada orangtuanya di surga.
“Alhamdulillah, sebagai orang tua pasti sangat bangga dan bersyukur atas keberhasilan anak dalam menghafal Alqur’an. Ini berkat penerapan kebiasaan yang dilakukan bersama wali kelas dan orangtua agar anaknya senantiasa mencintai Al-Qur’an setiap saat membacanya. Kami pun mengucapkan terima kasih banyak kepada madrasah yang telah memfasilitasi kegiatan ini sehingga harapan kita semua dapat terwujud,” Tandas Helmi. (Vhany/raya/April