MARISAPA (man1kabgorontalo.sch.id) – Sebanyak 187 peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo (Kabgor) mengikuti Uji Validitas Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) pada Selasa (10/10/2023) di 4 ruang kelas.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 wita tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pukul 08.00 – 09.30 wita dan sesi kedua pukul 10.00 -11.30 wita. Soal ujian dikirim melalui link yang dikirimkan ke handphone masing-masing peserta di ruang kelas yang ditentukan. Berdasarkan tentative kegiatan, pelaksanaan AKMI akan berlangsung selama dua hari sejak tanggal 10 s.d 11 Oktober 2023.
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah bentuk evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk mengukur kompetensi peserta didik madrasah dalam Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains dan Literasi Sosial Budaya. Hasil AKMI memberi informasi tentang tingkat kemampuan siswa dalam berliterasi dan berpikir kritis untuk kemudian membantu guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran di kelas. Sedangkan uji validasi soal AKMI bertujuan mengetahui kelayakan soal sebelum diujikan kepada subjek/madrasah yang ditunjuk.
Dalam proses pelaksanaan AKMI di MAN 1 Kab. Gorontalo turut hadir Kepala seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kab. Gorontalo Rindah Kohongia yang juga ikut memantau kegiatan sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta agar bisa mengikuti kegiatan AKMI dengan penuh semangat dan kesabaran.
“Paling penting adalah anak-anak ini dapat mengerti, memahami, dan menalar permasalahan yang dimunculkan dalam soal. Semoga semua peserta diberi Kesehatan, kemudahan, dan selalu semangat mengikuti AKMI ini sampai dengan selesai,” kata Rindah
Lebih lanjut terkait kegiatan itu pula, Kepala MAN 1 Kabupaten Gorontalo Rommy Bau mengatakan bahwa keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan AKMI ini menjadi tolak ukur untuk dapat memahami, menganalisis, dan bernalar. Oleh karena itu, diharapkan peserta didik dapat memaksimalkan kemampuannya agar terlatih untuk bernalar dan bersikap kritis.
“Pelaksanaan AKMI ini memberikan gambaran atau diagnosis terkait dengan kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam kemampuan literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi social budaya. Hasil asesmen tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang digunakan oleh madrasah maupun pemangku kebijakan dibidang Pendidikan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran,” tutur Rommy
“Alhamdulillah pada umumnya AKMI ini berjalan lancar dan sukses. Terima kasih kepada operator, teknisi, pengawas, dan semua pihak yang sudah terlibat mensukseskan kegiatan kita bersama,” ungkapnya. (Yuli-Vhany)